Friday, January 13, 2012

Fear Management: Mengelola Ketakutan, Memacu Evolusi Diri

Fear Management – Mengelola Ketakutan, Memacu Evolusi Diri

ditulis oleh Anand Krishna

***
Selama ini rasa takut kita terima sebagai sesuatu yang mutlak, tak terhindarkan. Psikologi modern bahkan menegaskan rasa takut sebagai sumber energy untuk fight or flight, melawan atau melarikan diri. Ketika kita menghadapi bahaya, rasa takut secara spontan mendorong kita untuk melawan atau melarikan diri.
Rasa takut atau FEAR sebenarnya adalah False Emotion Appearing Real - Emosi palsu yang Terkesan Nyata. Senagai mahluk yang lebih mulia daripada binatang, kita dapat mengelola rasa takut kita untuk mencapai puncak evolusi diri kita.
Seorang bijak menerjemahkan ketakutan atau dalam bahasa Inggris, FEAR sebagai singkatan dari False Emotion Appearing Real – Emosi Palsu yang Terkesan Nyata.
Persis seperti “gelombang” laut. Apakah gelombang itu dapat dipisahkan dari laut? Apakah gelombang itu memiliki eksistensi di luar laut? Tidak. Sesungguhnya gelombang itu hanyalah sebuah sebutan. Gelombang itu tidak terpisah dari laut. Gelombang itu adalah laut. Sesungguhnya gelombang itu tidak ada; yang ada hanya laut. Kendati demikian, kita memperoleh kesan seolah gelombang itu ada. [...]
Marilah main-main dengan istilah management. Ada arti yang tersirat di situ…man-age-ment… Man berarti “manusia”. Age berarti “usia”, dan ment mengindikasikan adanya “proses”. Management berarti Proses Peng-”usia”-an atau Pendewasaan Manusia.
Jika age diartikan sebagai “zaman”, management juga dapat diartikan sebagai Proses Penyelarasan Manusia dengan Zaman.
Proses ini, dan sesungguhnya setiap proses, membutuhkan keahlian. Ya, keahlian untuk menjalankan proses dengan sebaik mungkin, supaya hasilnya sesuai dengan tujuan proses – itulah Management.
Dalam hal ini, tujuan proses yang akan kita jalani adalah: pendewasaan diri, dan penyelarasan dengan zaman, dengan alam, dengan semesta. Pendewasaan inilah yang kemudian membebaskan kita dari emosi yang palsu, yang biasa disebut “rasa takut”. [...]
Mereka yang malas mengharapkan zaman berubah. Mereka yang rajin mengubah diri dan menyebabkan terjadinya perubahn pada zaman.
Dunia kita terbagi dalam dua kelompok besar ini. Pertama, kelompok yang malas dan mengharapkan perubahan. Kedua, kelompok yang rajin dan menyebabkan terjadinya perubahan. Celakanya, kelompok pertama selalu mayoritas. Dominasi mereka tidak pernah surut. Jumlah para pemalas selalu lebih banyak. Banyaknya jumlah pemalas itu telah mempengaruhi seluruh budaya kita, peradaban kita, agama dan kepercayaan kita. Lebih banyak diantara kita yang “berharap” daripada yang bekerja untuk mewujudkan harapan itu [...]
***
Tulisan di atas  adalah kutipan dari sampul buku berjudul: Fear Management – Mengelola Ketakutan, Memacu Evolusi Diri, ditulis oleh Anand Krishna.  Diterbitkan oleh: PT Gramedia Pustaka Utama.

0 komentar:

Post a Comment