Friday, January 6, 2012

Self-Empowerment: Mengajar Tanpa Dihajar Stress bagi Para Pendidik

Meditasi|Self EmpowermentMengajar Tanpa Dihajar Sterss – Berkarya     Tanpa Beban Stress

(Seni Memberdaya Diri bagi Para Pendidik & Pemimpin)

oleh Anand Krishna bersama Para Instruktur MTDS

***
[...] Dunia ini menawarkan sekian banyak profesi kepada kita. Kita bisa memilih yang mana saja. Tapi. Ada tiga profesi yang saya anggap sangat mulia. Pertama adalah profesi seorang Guru – pendidik, pengajar. Lembaga, konstitusi guru ini sangat penting. Dan, yang saya maksud bukanlah lembaga pendidikan atau yayasan pengelola sekolah. Yang  saya maksud adalah lembaga “guru” itu sendiri. Guru bisa eksis tanpa bangunan sekolah dan lembaga pengelola. Tanpa guru, bangunan  sekolah semewah apapun, yayasan pengelola seprofesional apapun tidak berarti sama sekali.
Kekalahan dalam perang dunia kedua memporak-porandakan Jepang. Banyak petinggi Negara yang melakukan hara-kiri, bunuh diri. Mereka malu… Kekalahan itu sangat memalukan bagi mereka.
Pemerintah Jepang harus melakukan inventarisasi terhadap aset dan sumber daya yang mereka miliki. Sementara, yang terpikir oleh Kaisar Jepang hanya satu,”berapa guru yang masih kita miliki?” Hebat, demikianlah cara berpikir seorang negarawan.
Kekurangan sumber daya manusia hanya bisa dipenuhi oleh para guru. Tanpa guru – masyarakat dan seluruh tatanan kemasyarakatan akan hancur lebur. [...]
***
“Sebagai bangsa, mestinya kita tidak hanya sibuk memikirkan nilai rupiah, dan panjang-pendeknya masa jabatan. Persoalan yang paling mendasar adalah bagaimana menata martabat bangsa. Dan untuk itu, pendidikan menjadi sangat strategis.”
-          Prof.Dr.H.Abdul Malik Fajar, MSc      –
Mentri Pendidikan Nasional R.I.
***
“Kalau mau melahirkan Manusia Baru, kita harus mulai dari mana? Barangkali ada yang menjawab,’dari anak.’ Betul, tapi ‘anak’ itu ciptaan siapa? Yang membentuk kepribadiannya siapa lagi kalau bukan seorang guru?”
***
Diperlukan “Manusia Baru” untuk membangkitkan kembali martabat bangsa ini. Dan para guru, memiliki peran teramat penting. Tapi, bila guru sudah terbebani oleh seribu satu macam masalah, bagaimana bias memikirkan akhlak dan kesadaran anak didiknya?
Dari kesadaran itulah lahir program Mengajar Tanpa Dihajar Stress (MTDS) yang sekarang ini dijadikan buku. Buku ini, merupakan upaya untuk mengembalikan “semangat mendidik”, yang dipersembahkan kepada para pendidik, kepada para guru.
Bukan saja menjelaskan penyebab stress dan ketidakbahagiaan, buku ini juga memberikan petunjuk praktis bagi para guru, dan bagi pembaca, untuk mencapai kebahagiaan.
Keunikan buku ini adalah, ia lahir mendahului teori. Buku ini didasarkan pada pengalaman Forum Kebangkitan Jiwa (FKJ) dalam memberikan pelatihan pada lebih dari 1.000 orang guru di wilayah Jabotabek, Banten, Yogyakarta dan Pulau Bali.
***
Tulisan di atas adalah kutipan dari sampul buku berjudul ” Mengajar Tanpa Dihajar Sterss – Berkarya Tanpa Beban Stress(Seni Memberdaya Diri bagi Para Pendidik & Pemimpin)“. Cetakan pertama Desember 2003. Ditulis oleh Anand Krishna bersama Para Instruktur MTDS . Diterbitkan oleh: PT. One Earth Media.

0 komentar:

Post a Comment